Oleh: Panggih Raharjo | 15/11/2009

DRACULA (Pembantaian Umat Islam Dalam Perang Salib)

Selama ini kisah hidup Dracula diliputi oleh mitos. Sosoknya seolah berada antara ada dan tiada. Vlad Tsepes III (1431-1476 M) atau Count Dracula selama ini hanya dikenal sebagai tokoh fiksi berwujud vampir haus darah ciptaan Bram Stoker. Inilah yang membuat dirinya hanya dianggap sebagai legenda cerita dari mulut ke mulut. Padahal Dracula merupakan tokoh nyata yang telah melumuri abad pertengahan dengan noda hitam. Kisah hidupnya adalah kisah banjir darah yang belum ada tandingannya hingga kini. Kekejamannya tidak bisa dilepaskan dari perang salib serta jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kerajaan Turki Ottoman.

Vlad III atau Vlad tsepes atau Dracula merupakan keturunan bangsawan karena kedua orangtuanya merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya Vlad II yaitu Basarab merupakan bangsawan Wallachia sedangkan ibunya Cneajna merupakan bangsawan dari Moldavian. Dracula merupakan anak kedua dari pasangan tersebut. Dracula dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 M, di benteng Shighisoara Transylvania, Rumania. Pada saat ia lahir ayahnya Basarab diangkat menjadi gubernur militer di Transylvania oleh Raja Hongaria, Sigismund.

Pada saat umur 11 tahun Dracula dan Randu adiknya dikirim oleh ayah mereka ke Turki sebagai bentuk kesetiaan ayahnya pada kerajaan Turki Ottoman. Kerajaan Turki telah berjasa membantu ayah Dracula merebut kembali kekuasaannya. Darcula tumbuh menjadi remaja yang pembangkang. Tingkah lakunya tak jarang membuat pengawal kerajaan menjadi jengkel. Akibatnya, Dracula sering mendapatkan hukuman. Ketika mendapat hukuman dia tidak melawan tapi dalam hati memendam dendam yang sangat besar, inilah yang kelak membuatnya sangat membenci orang-orang Turki. Selama berada di Turki, Dracula memeluk agama Islam, begitu pula dengan adiknya. Dia memeluk agama Islam bukan untuk mempelajarinya agar bisa menjadi Muslim yang sejati, tapi semata-mata untuk tujuan politiknya.

Sikap licik Dracula bertolak belakang dengan sikap Randu, adiknya. Randu tumbuh menjadi pemeluk Islam yang taat. Kalau kakaknya terkenal sebagai pribadi yang kejam, Randu terkenal karena kebijaksanaannya.

Perang salib merupakan perang dua peradaban besar yang sedang menggeliat pada abad pertengahan. Keduanya Islam dan kristen bertarung untuk saling mencari posisi, saling mengisi dan mempengaruhi. Secara umum perang salib membawa kemajuan bagi masyarakat Eropa. Pada masa itu masyarakat Eropa yang berada dalam zaman kegelapan mendapatkan cahaya benderang dari peradaban Islam. Orang kristen yang terkesima dengan peradaban baru tersebut segera mempelajari segala macam ilmu pengetahuan. Proses ini tidak hanya menghasilkan cendekiawan Kristen dari kalangan laki-laki tapi juga perempuan.

Sebagai salah satu panglima perang salib, Dracula telah membunuh tidak kurang dari 300.000 umat Islam di Wallachia. Para sejarawan memperkirakan korban dari kekejaman Dracula antara 100.000-500.000 orang. Korbannya berasal dari berbagai kalangan mulai dari bangsawan, tuan tanah, petani sampai pengemis. Diantara mereka ada laki-laki dan perempuan, orang tua dan anak-anak. Bila Dracula berkehendak tak ada satupun yang bisa lolos dari kekejamannya. Dracula bisa dikatakan sebagai kreator penyiksaan. Metode penyiksaan yang belum pernah ada dia ciptakan untuk memenuhi hasrat gilanya akan darah dan jerit korban yang sekarat. Korban- korban tersebut dibunuh dengan cara yang sungguh biadab, diantaranya;

1.Penyulaan.
Sula merupakan kayu sebesar lengan orang dewasa yang ujungnya runcing. Alat seperti ini digunakan oleh Dracula untuk menusuk seseorang. Bagian yang ditusuk adalah dubur atau liang kemaluan perempuan. Tubuh korban ditusuk dengan kayu yang dilancipkan ujungnya melalui bagian bawah hingga tembus pada perut atau kepala.

2.Pemotongan Payudara Perempuan dan Merusak Organ Seksual.
Korban diikat di atas meja dengan kuat dalam keadaan telanjang. Kemudian dikerat dan dikuliti.

3.Merebus Korban Hidup-hidup.
Sebuah bejana besar kira-kira berdiameter 2 meter diletakan diatas tungku yang berada ditengah alun-alun. Bejana tersebut diisi air. Setelah penuh kayu bakar dinyalakan. Kemudian korban direbus hidup-hidup.

4.Menguliti Kepala dan Bagian Tubuh Lainnya.
Korban akan dikuliti dengan pisau yang tajam. Mulai dari wajah kemudian kulit korban dikuliti sampai semua kulit kepala terkelupas.

Cara Penyiksaan yang lain:

1. Mencekik
2. Memotong otot-otot tertentu
3. Memotong hidung dan telinga
4. Membutakan mata
5. Membakar Hidup-hidup
6. Memaku kepala
7. Memangsakan si korban pada Binatang Buas
8. Menarik Korban Dengan 2 kuda
9. Memendam tubuh korban
10. Memanggang

Kalau sejarah mencatat jumlah umat Islam yang menjadi korban pembantaian Dracula mencapai 300.000, tentu peristiwa tersebut tersebar diberbagai tempat. Sebagai salah satu panglima pasukan salib, daya jelajah Dracula memang cukup luas sehingga bisa melakukan teror terhadap umat Islam di seluruh penjuru Wallachia. Baginya semakin banyak umat Islam yang terteror maka secara psikologis dirinya telah memenangkan separuh pertempuran. Beberapa peristiwa-peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat Islam adalah:

1. Pembantaian terhadap prajurit Turki di Tirgoviste
2. Membakar pemuda-pemuda Turki
3. Topi yang dipaku di kepala kepada dua orang duta besar kerajaan Turki Ottoman
4. Fakir Miskin dan petani yang dibakar di Tirgoviste
5. 30.000 pedagang Turki yang disula
6. Membunuh dengan virus yang mematikan
7. Meracuni sungai Danube

Ada beberapa sebab kenapa sejarah pembantaian Dracula ini tak pernah diungkap secara terbuka:

1.Pembantaian Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa perang salib menjadi pendukng utama pasukan salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hitler dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat barat yang ingin menang sendiri.

2.Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan salib. Betapa pun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania, Dracula dianggap sebagai pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok super heronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya, begitupula sejarah Dracula.

Bucharest Desember 1476 M, Dracula si Penyula terbunuh. Sang tiran yang selalu harus darah ini harus menyerah pada takdir sejarah, kematian. Kepalanya dipenggal dan kemudian dibawa ke Konstantinopel. Ada banyak pendapat yang berkembang tentang sebab-sebab kematian Dracula. Dracula tidak ubahnya seperti Rambo. Hanya bedanya kalau Rambo merupakan sosok fiksi yang seolah-olah dibuat nyata maka Dracula dibuat sebaliknya, yaitu sosok nyata diubah menjadi fiksi. Pihak Barat memakai kepercayaan masyarakat yang berkembang di pedesaan untuk menjadikan seolah-olah Dracula adalah sosok fiksi yang berwujud makhluk yang haus akan darah. Karena semakin lama kebenaran itu semakin tertutupi maka Dracula akhirnya dianggap benar-benar tokoh fiksi. Masyarakat pun enggan mencari kebenaran karena sudah merasa terpuaskan oleh sebuah fiksi yang seolah dibuat nyata.

Selama ini, kekejaman Dracula ditutup rapat-rapat oleh dunia barat. Sosok, sejarah serta kekejamannya dikaburkan sehingga banyak orang yang tidak mengetahui fakta sesungguhnya tentang Dracula. Tujuan lain dari penjajahan sejarah adalah menghilangkan pahlawan dari pihak musuh. Dalam mitos mengenai Dracula sosok Sultan Mehmed II dihilangkan sama sekali. Memang disebutkan Dracula pernah berperang melawan Kerajaan Turki, tapi Sultan Mehmed II tidak disebut sama sekali. Sang Sultan tersebut seolah lenyap ditelan oleh zaman. Padahal, sejarah resmi mencatat peranan sang sang sultan dalam mengakhiri kejahatan yang ditimbulkan oleh Dracula. Dua kali sang Sultan menggempur Dracula secara besar-besaran, yaitu pada tahun 1462 M dan 1476 M. serangan pertama menyebabkan Dracula kehilangan tahta Wallachia dan serangan kedua membuat Dracula terbunuh. Namun, semua fakta tersebut telah dihapus oleh Barat.

Sosok sultan Mehmed II memang sangat dibenci Barat. Sultan Mehmed II yang telah berhasil merebut konstantinopel telah mebuat mereka kehilangan muka. Dengan jatuhnya Konstantinopel berarti barat harus mengakui kekalahan tersebut. Pukulan akibat jatuhnya Konstantinopel masih terasa hingga kini. Barat tetap tak bisa menerima kejatuhan itu. Tak mengherankan kalau seorang Paus umat katolik yang mmegang tahta suci Roma saat ini masih mengingat peristwa itu sebagai sejarah kelam umat manusia.
Kebencian tersebut mereka tumpahkan dengan berusaha menghapus Sultan Mehmed II dalam sejarah. Harus diakui usaha ini cukup berhasil. Sebagi buktinya adalah hanya sedikit orang yang mengenal sosoknya, bahkan umat Islam sekalipun. Bila ditanya tentang Sultan Mehmed II, umat Islam akan menggelengkan kepala, tapi ketika ditanya tentang Dracula mereka bisa memberikan penjelasan yang panjang lebar walaupun penjelasan mereka tentang Dracula juga salah karena hanya didasari pada mitos yang dibuat Barat.

Seiring dengan waktu nama sang sultan semakin tenggelam bersamaan dengan semakin melambungnya nama Dracula. Hanya segelintir sejarawan yang mengetahui sosoknya, dan rata-rata mereka merupakan sejarawan yang telah tua. Dengan kenyataan seperti ini bisa dikatakan tujuan barat untuk menghilangkan pahlawan Bulan Sabit tersebut sudah mendekati berhasil. Apabila hal ini tidak dibendung maka bisa dipastikan nama Sultan Mehmed II akan benar-benar hilang dari sejarah.


Tanggapan

  1. sungguh, anda telah membuka mata saya akan sejarah yang telah di kaburkan…
    tolong beri penjelasan lebih mengenai sultan mehmed II

    • Yup..saya juga lagi mencari2 cerita tentang Sultan Mahmed II itu sendiri…

  2. Terkutuklah Kau Dracula!!!

  3. bagus!!dan,akan saya pelajari !trima kasih infox..

  4. trimakasih,
    Sungguh baru saya tahu.
    Ternyata licik sekali propaganda barat untuk menghilankan sejarah nyata.

  5. artikel disini dilebih-lebihkan. mau tahu yang benar, baca WIKIPEDIA aja. lebih terpercaya dan tidak memihak. jangan percaya artikel blogspot….

  6. Kebusukan pasti akan terungkap


Tinggalkan Balasan ke minan Batalkan balasan

Kategori